Cat kukumu tumpah
Sampai-sampai
Anai-anai
Coklatmu
juga tumpah
Hingga
Aku
tenggelam
Kenapa sejak aku terperosok
Kau juga turut memuntahkan
Isi perut dalammu?
Yang pasti babi-babi berlumpur itu
Turut menyatakan kutukan pada rima
Nyata sekali kau tak patut
Sebab,
Kau adalah pujian terpuji
Bukan kutukan terkutuk
Sepertiku
Yah,
lihat saja bulan
Ketika
tenggelam
Ataupun
timbul
Sudikah
bintang menyeretkan
Dirinya?
Dalam buku notamu merah, aku tahu
Seperempat jiwamu hilang, aku tahu
Meja kuningmu terbalik, aku tahu
Dan aku juga tahu bahwa rantaimu
Tak bisa dan tak lepas atau tertahan
Di atas realita pudar, suramku
Maaf…